Sunday, September 2, 2018

Ayam Ingkung. Alternatif kuliner bagi pilihan keluarga ketika wisata ke Yogyakarta

Kita pertama, ayamnya asli itu. Ayam kampung asli, jadi terus itu membikin cita rasanya lain. Terus bumbu-bumbunya ada bumbu rahasia dikit mbak. Terus sama itu, tadi ada santannya.  Dari kelapa, itu saja mbak sebenarnya. Ya, kalau bumbu standar yah. 24 September 2016.
Ayam Ingkung. Alternatif kuliner bagi pilihan keluarga ketika wisata
ke Yogyakarta

Pemirsa sekarang, bagi anda nih pecinta kuliner. Kalau anda berkunjung ke Yogyakarta kini tak melulu wajib mencicipi gudeg loh, karena ada kreasi ayam Ingkung yang bisa menjadi alternatif wisata kuliner anda. Dan reporter kami, Yuniaharsari akan memperkenalkan kuliner yang satu ini. Ayam Ingkung langsung dari Yogyakarta.

Halo Yunia, bisa dijelaskan sih, seperti apa ayam Ingkung ini ??

Ya, Asifa, daging ayam selama ini memang terkenal sebagai salah satu bahan makanan yang mudah untuk diolah sebagai salah satu bahan makanan untuk membuat makanan kuliner nusantara. Salah satunya adalah kreasi dari ayam Ingkung.

Apa sebenarnya ayam Ingkung ini, saat ini saya sedang sudah bersama dengan salah seorang pengusaha bisnis ayam Ingkung di Yogyakarta. Pemilik sebuah warung pohon.

Selamat pagi Ibu Siti
Selamat pagi
Ibu sebenarnya sudah menjalankan bisnis ini, berapa lama yah bu ??
Sudah 3 tahun, mbak.”
Berarti sudah cukup lama yah. Bisa dijelaskan enggak bu, ini awalnya bisa merintis bisnis seperti ini, seperti apa ??
Ceritanya itu sebenarnya panjang mbak, tetapi singkatnya aja ya. Kebetulan ini dulu tempat tinggal kita, terus kita jadikan warung makan mbak istilahnya. Karena dulu ini showroom buat suami saya, kebetulan suami saya dulu kerajinan, jadi kita mencoba dan ini juga masukan dari teman-teman untuk dibikin warung makan, istilahnya. Tapi kan setiap warung itu harus ada ciri khasnya yah mbak. Kebetulan idenya dari suami saya, kita menyajikan dengan khas nya disini warung pun nasi Ingkung.”
Ini ibu, bisa dijelasin nggak, kenapa ini namanya ayam Ingkung ?? ada sejarahnya kah atau dulunya seperti apa ??
Gini mbak, kalau sejarahnya itu belum tahu yah mbak. Tapi kan kalau dari orang Jawa, nasi ingkung itu musti ada di setiap acara hajatan mbak. Itu mesti ada ingkung nya. Gitu mbak ceritanya itu.”
Terus, bisa dijelaskan apa bahan-bahan untuk membuat ayam ingkung ini menjadikan otentik ?? mungkin dari proses masaknya atau ??
Injeh, kalah proses memasaknya sih standar mbak. Tapi kita masih tradisional, disini kita masaknya pakai kayu bakar mbak, jadi butuh waktu agak lama.”
Proses memasaknya masih tradisional ya bu ??
Iya, jadi untuk cita rasa, biar lain he he he hasilnya.”
Disini, aku lihat pakai daun. Ini daun apa ya Bu ??
Ini daun kelapa. Daun kelapa ini di anyam istilahnya, terus nanti yang membuat beda disini yakni, nasinya. Untuk penyajiannya aja. Kalau nasinya sih sama, nasi uduk.”
Boleh saya coba ya Ibu ??
Rasanya seperti apa. Ayam Ingkung ini besar yah bu. Ini untuk proses penyajiannya untuk berapa orang ??
Kalau standar sih 4 mbak. Berarti yang kebanyakan yang datang kesini tuh, warga mbak.”
Ok, saya coba yah ibu. Berarti ramenya itu, biasanya kapan bu, akhir pekankah ??
"Kita kalau rame, biasanya kalau sabtu minggu, biasa sama kalau hari libur mbak. Jadi hari libur tanggal-tanggal merah itu, kebanyakan kita dari luar kota.”
Dari luar kota itu, sistemnya harus memesan terlebih dahulu ??
Kalau yang sudah langganan, biasanya dia via telepon. Tapi kalau belum, datang langsung.”
Biasa ini yang jadi andalannya, gitu yah bu ??
Terus ini, banyak minuman-minuman tradisional. Bisa dijelasin ini apa yah ??
Itu wedang ungu itu mbak.”
Wedang ungu apa itu bu ??
Itu buat kesehatan juga. Itu kan dari daun-daun toh itu. Jadi badan bisa hangat.”
Warna merahnya dari apa nih bu ??
Dari secang itu mbak. Batang secang itu loh."
 Ini minuman apa ini bu ??
Itu, asam kencur itu.”
Berarti ada gula asam juga, ada asam kencurnya juga. Itu ada khasiat sendiri enggak bu, kayak wedang tadi ??
Ya, sejenis wedang ungu. Ada hanget toh mbak itu.”
Tapi ini tetap bisa menghangatkan tubuh.
Nah ini terakhirnya bu, tadi saya sudah merasakannya dan ini rasanya gurih sekali. Cenderung rasanya asin. Nah ini kalau kita yang biasa berkunjung ke Yogyakarta, kita biasa merasakan rasa yang manis-manis seperti gudeg. Memang ciri khas makanannya dominan rasa manis. Nah menurut ibu yang sudah menjalani bisnis ini selama kurang lebih 3 tahun, apa yang membuat ayam ingkung ini memiliki penikmatnya sendiri ?? Banyak yang datang, terus setiap harinya membludak pada saat weekend. Bisa dikatakan seperti itu. . . .
Kita pertama, ayamnya asli itu. Ayam kampung asli, jadi terus itu membikin cita rasanya lain. Terus bumbu-bumbunya ada bumbu rahasia dikit mbak. Terus sama itu, tadi ada santannya.  Dari kelapa, itu saja mbak sebenarnya. Ya, kalau bumbu standar yah.”
Oh berarti ini bisa menjadi salah satu alternatif. Bagi mereka yang sudah banyak sekali mencicipi makanan-makanan manis di Yogyakarta, mungkin bisa diakhiri sebelum balik ke tempat masing-masing atau ke daerah masing-masing, mereka bisa mencoba ayam ingkung.
Ok yah bu, terima kasih atas waktunya.

Nah pemirsa, semoga informasi ini berguna bagi anda, baik sebagai ide usaha atau alternatif kuliner bagi keluarga anda di akhir pekan. Demikian untuk kali ini, Ashifa dari Yogyakarta, kembali ke anda di studio.


Video:






Foto:

 
Kita pertama, ayamnya asli itu. Ayam kampung asli, jadi terus itu membikin cita rasanya lain. Terus bumbu-bumbunya ada bumbu rahasia dikit mbak. Terus sama itu, tadi ada santannya.  Dari kelapa, itu saja mbak sebenarnya. Ya, kalau bumbu standar yah. 24 September 2016.
Ayam Ingkung. Alternatif kuliner bagi pilihan keluarga ketika wisata
ke Yogyakarta

Kita pertama, ayamnya asli itu. Ayam kampung asli, jadi terus itu membikin cita rasanya lain. Terus bumbu-bumbunya ada bumbu rahasia dikit mbak. Terus sama itu, tadi ada santannya.  Dari kelapa, itu saja mbak sebenarnya. Ya, kalau bumbu standar yah. 24 September 2016.
Ayam Ingkung. Alternatif kuliner bagi pilihan keluarga ketika wisata
ke Yogyakarta

Kita pertama, ayamnya asli itu. Ayam kampung asli, jadi terus itu membikin cita rasanya lain. Terus bumbu-bumbunya ada bumbu rahasia dikit mbak. Terus sama itu, tadi ada santannya.  Dari kelapa, itu saja mbak sebenarnya. Ya, kalau bumbu standar yah. 24 September 2016.
Ayam Ingkung. Alternatif kuliner bagi pilihan keluarga ketika wisata
ke Yogyakarta

Kita pertama, ayamnya asli itu. Ayam kampung asli, jadi terus itu membikin cita rasanya lain. Terus bumbu-bumbunya ada bumbu rahasia dikit mbak. Terus sama itu, tadi ada santannya.  Dari kelapa, itu saja mbak sebenarnya. Ya, kalau bumbu standar yah. 24 September 2016.
Ayam Ingkung. Alternatif kuliner bagi pilihan keluarga ketika wisata
ke Yogyakarta

Kita pertama, ayamnya asli itu. Ayam kampung asli, jadi terus itu membikin cita rasanya lain. Terus bumbu-bumbunya ada bumbu rahasia dikit mbak. Terus sama itu, tadi ada santannya.  Dari kelapa, itu saja mbak sebenarnya. Ya, kalau bumbu standar yah. 24 September 2016.
Ayam Ingkung. Alternatif kuliner bagi pilihan keluarga ketika wisata
ke Yogyakarta

Kita pertama, ayamnya asli itu. Ayam kampung asli, jadi terus itu membikin cita rasanya lain. Terus bumbu-bumbunya ada bumbu rahasia dikit mbak. Terus sama itu, tadi ada santannya.  Dari kelapa, itu saja mbak sebenarnya. Ya, kalau bumbu standar yah. 24 September 2016.
Ayam Ingkung. Alternatif kuliner bagi pilihan keluarga ketika wisata
ke Yogyakarta






No comments:

Post a Comment

Labels

ABC News (1) ABRI (1) Aceh (1) Alat Musik (1) Amerika (1) Amerika Serikat (5) Ancol (1) Antara (2) Automo (1) Ayam (1) Bahan Bakar (1) Bakso Tahu (1) Bali (5) Bambu (1) Bandung (1) Banggai (1) Bangkrut (1) Banjir (2) Banten (1) Batagor (1) Bedah Editorial (2) Bekasi (1) Belanda (1) Belgia (1) Bencana (2) Bengkulu (1) Berau (2) Berburu (2) Berita Satu (2) Bisnis Online (9) Blitar (1) Blogspot (2) Bosnia (1) Boyolali (1) Budaya (6) Bukit (1) Buras (1) Burung (2) California (1) Chester Bennington (4) Ciamis (1) Cikarang (1) Cina (1) CNN Indonesia (12) Daily Mail (1) Dayak (1) Demo (1) Desa (7) Desa Blimbingsari (4) DPR (1) Drone (1) Ekosistem Laut (1) Eropa (1) Facebook (5) Garut (1) Gema Tanjung (1) Gempa (2) Gereja (2) Gereja Katedral (1) Go Food (1) Goa Lawa (1) GoJek (1) Google + (1) Grab (2) Gurita (8) Guru (1) HipCar (2) How to (1) Ikan (5) Ikan Kakap (1) Ikan Koi (1) Ikan Paus (3) Iklan (4) Indosiar (1) iNews (1) iNews TV (3) Inggris (1) Instagram (1) Jakarta (1) Jakarta Barat (1) Jakarta Utara (1) Jalak (2) Jalak Bali (1) Jawa (3) Jawa Barat (7) Jawa Tengah (5) Jawa Timur (15) Jember (1) Jepara (1) Junjung Biru (1) Kalimantan (5) Kalimantan Selatan (1) Kalimantan Tengah (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (1) Kampung Wisata (1) Karawang (1) Kaur (1) Kebumen (1) Kediri (1) Kemerdekaan (10) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (6) Kepulauan Selayar (3) Kerajinan (1) Kesenian (1) Kisah Hidup (1) Klaten (2) Kolaka (1) Kolonialisme (3) Kompas TV (10) Kompetisi (1) Konsumen (1) Kopi (1) Koran (2) Korea (1) Korea Selatan (1) Korea Utara (1) KPK (2) Kroasia (1) KTP elektronik (1) Kudus (1) Kuliner (3) Lamalera (2) Lebaran (1) Lembata (6) Linkin Park (4) Lion Air (1) Lippo Group (4) Liputan 6 (2) Listrik (3) Lombok (1) Los Angeles (1) Madiun (2) Madura (1) Malang (2) Malinau (1) Maluku (1) Maratua (2) Martapura (1) Meikarta (11) Melukis (1) Metro TV (34) MNCTV (2) Mobil (5) Mochtar Riady (3) Mogok (1) Monas (1) Motor (3) Museum (2) Musik (2) Muslim (1) Nabire (1) Nasi (2) Nasi Gegog (2) Natal (10) Net TV (16) Nugget (1) Nusa Tenggara Timur (8) NY Daily News (1) Nyonya Meneer (8) Onny Arifin Yuwono (2) Palangka Raya (1) Palembang (2) Pangandaran (2) PanMunJom (1) Pantai (3) Pantai Tamban (2) Papua (1) Pare-Pare (1) Pariwisata (4) Pasar (1) Pelabuhan Ulele (1) Pendidikan (1) Penerbangan (1) Pengemis (1) Pesawat (1) Pidato (1) Pisang (3) Pohon (1) Polandia (1) Polisi (2) Ponorogo (1) Pulau (2) Pulau Nasi (1) Purbalingga (1) Ragam Indonesia (2) Restoran (1) Robot (1) Samarinda (1) Sampah (1) Sariwangi (2) Sastra (1) SCTV (3) Sea World (1) Sejarah (5) Sekolah Dasar (1) Selokan (1) Semarang (1) Sepatu (1) Si Bolang (1) Sin City (1) Singapura (1) Solo (2) SPLU (6) Stockholm (1) Suku (1) Sulawesi (4) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Sungai (1) Surabaya (2) Swedia (1) Tabanan (1) Tahu (1) Tahu Goreng (1) Taipei (1) Taiwan (1) Takabonerate (1) Taman Kanak-Kanak (1) Tangerang (1) Tanjung Papurna (1) Tegal (1) Telepon (1) Tempo (2) Timlo TV (1) Tradisi (2) Trans 7 (7) Trenggalek (1) Tsunami (2) Tukang Pijat (2) TV One (1) Twitter (1) Universitas Indonesia (1) VOA Indonesia (3) Waduk (1) Warung (1) Washington (1) Wawancara (4) Website (13) Yogyakarta (2) Zagreb (1)