Thursday, November 1, 2018

Suasana PT Nyonya Meneer tampak lengang dan juga sepi dari aktivitas

ng berdiri sejak 1919 ini digugat pailit karena memiliki sejumlah sangkutan kepada 35 kreditur yang mencapai 89 Milyar rupiah. Untuk membayar utang kepada kreditur aset Nyonya Meneer akan dijual dengan cara dilelang.
Suasana PT Nyonya Meneer tampak lengang dan juga sepi dari
aktivitas

Permirsa, PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit oleh majelis hakim pengadilan negeri Semarang dan ini lah liputannya pemirsa untuk anda.

Pengadilan Negeri Semarang pada Kamis pekan lalu menyatakan produsen jamu legendaris nyonya meneer pailit. Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso karena terbukti tidak sanggup membayar utang.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro menilai Nyonya Meneer tergilas persaingan di tengah arus perubahan kebutuhan belanja maupun konsumsi masyarakat Indonesia. Menurutnya telah terjadi perubahan pengolahan bisnis industri jamu. Bambang mengungkapkan perusahaan lain justru mendulang untung besar karena mampu berinovasi di era yang serba digital.

Bambang Brodjonegoro, menteri perencanaan pembangunan nasional / Bappenas, “Perusahaan yang bisa bertahan adalah perusahaan yang bisa adaptif terhadap perubahan teknologi, perubahan zaman, perubahan lifestyle dan perubahan demand. Ya, demand itu bisa berubah dari waktu ke waktu.”

Pengamat pasar modal PT Samuel sekuritas Indonesia, Muhammad Al Fatih menilai pailitnya produsen perusahaan jamu PT Nyonya Meneer lantaran pengelolaan manajemen yang kurang baik. Sebab jika melihat perusahaan jamu yang tercatat di Bursa Efek Indonesia: PT Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Sido, kinerjanya kini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Muhamad Alfatih, Analisis Pasar Modal PT. Samuel Sekuritas Indonesia, “Lebih ke mis manajemen sih kalau menurut saya. Gitu ya dan barang kali juga jangan-jangan ada kisruh di dalam perusahaan tersebut yang kita nggak tahu. Barang kali ya.”

Dalam kasus utang perusahaan yang berdiri sejak 1919 ini digugat pailit karena memiliki sejumlah sangkutan kepada 35 kreditur yang mencapai 89 Milyar rupiah. Untuk membayar utang kepada kreditur aset Nyonya Meneer akan dijual dengan cara dilelang.

Sementara itu pemirsa, pasca diputuskan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang Jawa Tengah pada Kamis, 3 Agustus lalu, suasana perusahaan legendaris Indonesia, Nyonya Meneer tampak lengang dan juga sepi dari aktivitas.

Ya, pagar komplek ini tertutup, digembok, dan hanya tampak sejumlah petugas keamanan. Di Jalan. . . perusahaan yang dilengkapi dengan museum jamu ini terkunci rapat dan keterangan dari para warga pabrik Nyonya Meneer ini memang sudah sebulan lebih tidak beroperasi.

Sejak pabrik ini dirundung persoalan, aktivitas produksi dipindah di kawasan jalan Raden Patah, Semarang. Namun setelah ditelusuri, pabrik di kawasan ini juga lumpuh total. Lokasi pabrik pun hanya tampak beberapa pegawai Nyonya Meneer yang tampak hilir mudik. Saat dinyatakan pailit tercatat jumlah karyawan mencapai 3.000 orang.


Video:





No comments:

Post a Comment

Labels

ABC News (1) ABRI (1) Aceh (1) Alat Musik (1) Amerika (1) Amerika Serikat (5) Ancol (1) Antara (2) Automo (1) Ayam (1) Bahan Bakar (1) Bakso Tahu (1) Bali (5) Bambu (1) Bandung (1) Banggai (1) Bangkrut (1) Banjir (2) Banten (1) Batagor (1) Bedah Editorial (2) Bekasi (1) Belanda (1) Belgia (1) Bencana (2) Bengkulu (1) Berau (2) Berburu (2) Berita Satu (2) Bisnis Online (9) Blitar (1) Blogspot (2) Bosnia (1) Boyolali (1) Budaya (6) Bukit (1) Buras (1) Burung (2) California (1) Chester Bennington (4) Ciamis (1) Cikarang (1) Cina (1) CNN Indonesia (12) Daily Mail (1) Dayak (1) Demo (1) Desa (7) Desa Blimbingsari (4) DPR (1) Drone (1) Ekosistem Laut (1) Eropa (1) Facebook (5) Garut (1) Gema Tanjung (1) Gempa (2) Gereja (2) Gereja Katedral (1) Go Food (1) Goa Lawa (1) GoJek (1) Google + (1) Grab (2) Gurita (8) Guru (1) HipCar (2) How to (1) Ikan (5) Ikan Kakap (1) Ikan Koi (1) Ikan Paus (3) Iklan (4) Indosiar (1) iNews (1) iNews TV (3) Inggris (1) Instagram (1) Jakarta (1) Jakarta Barat (1) Jakarta Utara (1) Jalak (2) Jalak Bali (1) Jawa (3) Jawa Barat (7) Jawa Tengah (5) Jawa Timur (15) Jember (1) Jepara (1) Junjung Biru (1) Kalimantan (5) Kalimantan Selatan (1) Kalimantan Tengah (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (1) Kampung Wisata (1) Karawang (1) Kaur (1) Kebumen (1) Kediri (1) Kemerdekaan (10) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (6) Kepulauan Selayar (3) Kerajinan (1) Kesenian (1) Kisah Hidup (1) Klaten (2) Kolaka (1) Kolonialisme (3) Kompas TV (10) Kompetisi (1) Konsumen (1) Kopi (1) Koran (2) Korea (1) Korea Selatan (1) Korea Utara (1) KPK (2) Kroasia (1) KTP elektronik (1) Kudus (1) Kuliner (3) Lamalera (2) Lebaran (1) Lembata (6) Linkin Park (4) Lion Air (1) Lippo Group (4) Liputan 6 (2) Listrik (3) Lombok (1) Los Angeles (1) Madiun (2) Madura (1) Malang (2) Malinau (1) Maluku (1) Maratua (2) Martapura (1) Meikarta (11) Melukis (1) Metro TV (34) MNCTV (2) Mobil (5) Mochtar Riady (3) Mogok (1) Monas (1) Motor (3) Museum (2) Musik (2) Muslim (1) Nabire (1) Nasi (2) Nasi Gegog (2) Natal (10) Net TV (16) Nugget (1) Nusa Tenggara Timur (8) NY Daily News (1) Nyonya Meneer (8) Onny Arifin Yuwono (2) Palangka Raya (1) Palembang (2) Pangandaran (2) PanMunJom (1) Pantai (3) Pantai Tamban (2) Papua (1) Pare-Pare (1) Pariwisata (4) Pasar (1) Pelabuhan Ulele (1) Pendidikan (1) Penerbangan (1) Pengemis (1) Pesawat (1) Pidato (1) Pisang (3) Pohon (1) Polandia (1) Polisi (2) Ponorogo (1) Pulau (2) Pulau Nasi (1) Purbalingga (1) Ragam Indonesia (2) Restoran (1) Robot (1) Samarinda (1) Sampah (1) Sariwangi (2) Sastra (1) SCTV (3) Sea World (1) Sejarah (5) Sekolah Dasar (1) Selokan (1) Semarang (1) Sepatu (1) Si Bolang (1) Sin City (1) Singapura (1) Solo (2) SPLU (6) Stockholm (1) Suku (1) Sulawesi (4) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Sungai (1) Surabaya (2) Swedia (1) Tabanan (1) Tahu (1) Tahu Goreng (1) Taipei (1) Taiwan (1) Takabonerate (1) Taman Kanak-Kanak (1) Tangerang (1) Tanjung Papurna (1) Tegal (1) Telepon (1) Tempo (2) Timlo TV (1) Tradisi (2) Trans 7 (7) Trenggalek (1) Tsunami (2) Tukang Pijat (2) TV One (1) Twitter (1) Universitas Indonesia (1) VOA Indonesia (3) Waduk (1) Warung (1) Washington (1) Wawancara (4) Website (13) Yogyakarta (2) Zagreb (1)