Pengadilan Negeri Semarang pada Kamis pekan lalu menyatakan produsen jamu legendaris nyonya meneer pailit. Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso karena terbukti tidak sanggup membayar utang.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro menilai Nyonya Meneer tergilas persaingan di tengah arus perubahan kebutuhan belanja maupun konsumsi masyarakat Indonesia. Menurutnya telah terjadi perubahan pengolahan bisnis industri jamu. Bambang mengungkapkan perusahaan lain justru mendulang untung besar karena mampu berinovasi di era yang serba digital.
Bambang Brodjonegoro, menteri perencanaan pembangunan nasional / Bappenas, “Perusahaan yang bisa bertahan adalah perusahaan yang bisa adaptif terhadap perubahan teknologi, perubahan zaman, perubahan lifestyle dan perubahan demand. Ya, demand itu bisa berubah dari waktu ke waktu.”
Pengamat pasar modal PT Samuel sekuritas Indonesia, Muhammad Al Fatih menilai pailitnya produsen perusahaan jamu PT Nyonya Meneer lantaran pengelolaan manajemen yang kurang baik. Sebab jika melihat perusahaan jamu yang tercatat di Bursa Efek Indonesia: PT Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Sido, kinerjanya kini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Muhamad Alfatih, Analisis Pasar Modal PT. Samuel Sekuritas Indonesia, “Lebih ke mis manajemen sih kalau menurut saya. Gitu ya dan barang kali juga jangan-jangan ada kisruh di dalam perusahaan tersebut yang kita nggak tahu. Barang kali ya.”
Dalam kasus utang perusahaan yang berdiri sejak 1919 ini digugat pailit karena memiliki sejumlah sangkutan kepada 35 kreditur yang mencapai 89 Milyar rupiah. Untuk membayar utang kepada kreditur aset Nyonya Meneer akan dijual dengan cara dilelang.
Sementara itu pemirsa, pasca diputuskan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang Jawa Tengah pada Kamis, 3 Agustus lalu, suasana perusahaan legendaris Indonesia, Nyonya Meneer tampak lengang dan juga sepi dari aktivitas.
Ya, pagar komplek ini tertutup, digembok, dan hanya tampak sejumlah petugas keamanan. Di Jalan. . . perusahaan yang dilengkapi dengan museum jamu ini terkunci rapat dan keterangan dari para warga pabrik Nyonya Meneer ini memang sudah sebulan lebih tidak beroperasi.
Sejak pabrik ini dirundung persoalan, aktivitas produksi dipindah di kawasan jalan Raden Patah, Semarang. Namun setelah ditelusuri, pabrik di kawasan ini juga lumpuh total. Lokasi pabrik pun hanya tampak beberapa pegawai Nyonya Meneer yang tampak hilir mudik. Saat dinyatakan pailit tercatat jumlah karyawan mencapai 3.000 orang.
Video:
No comments:
Post a Comment