Desa Blimbingsari Adalah Keindahan Dan Harmonisasi 01 |
Desa Blimbingsari adalah salah satu desa dari 10 desa yang ada di Kecamatan Melaya, kabupaten Jembrana, Ujung Bali barat. Wisatawan dapat menyeberang menggunakan kapal dari Banyuwangi ataupun menempuh perjalanan darat dari kota Demak.
Saya bertemu dengan Wayan Murtiyasa, pegiat wisata desa Blimbingsari
Halo Bapak
Wayan Murtiyasa, komisi pariwisata Desa Blimbingsari
"Halo Selamat Pagi."
Iya
Kalau di sini kan 100% beragama Kristen ya Pak ??
"Ya betul sekali."
Bagaimana sih kisahnya ??
"Waktu itu kan orang-orang Bali yang masuk agama Kristen itu kan mereka dianggap keluar dari adat kan. Jadi pemerintah Belanda menghadapi 1 masalah. Akhirnya kan ditawarkan hutan di sebelah barat Bali ini, kemudian para orang-orang Kristen baru ini menerima."
Sekarang kalau di desa Blimbingsari, perpaduan antara agama Kristen dengan adat Bali, seperti apakah Pak ??
"Kita itu semua adalah orang-orang Bali asli, dari berbagai tempat di Bali. Dan gereja ini pun mengalami 3x renovasi. Pertama kali bangunan sederhana, yang kedua pakai arsitektur Eropa, kemudian yang ketiga arsitektur Bali. Karena kita sadar kalau kita tuh orang Bali harus melestarikan budaya kita termasuk gedung gereja nya. Dan juga setiap hari raya kita ke mana-mana membuat penjor, hiasan hiasan yang ciri khas Bali."
Penjor Pak. . . .Apa itu ??
"Saya akan tunjukan Mbak Lara, bagaimana cara membuat penjor."
Warga desa Blimbingsari tak akan melepaskan jati dirinya sebagai orang Bali. Sebaliknya perpaduan antara umat Nasrani dengan budaya Bali menciptakan Harmoni di desa ini.
Selengkapnya:
Merayakan Hari Natal 2018 Bersama Masyarakat Desa Blimbingsari
Desa Blimbingsari Adalah Keindahan Dan Harmonisasi 01
Desa Blimbingsari Adalah Keindahan Dan Harmonisasi 02
Desa Blimbingsari Adalah Keindahan Dan Harmonisasi 03
Halo ibu-ibu
"Selamat pagi mbak."
Pagi
Lagi bikin tamiyang, ya Bu ya ??
"Iya."
Permisi
"Mari silahkan."
Kalau saya mau ikut bikin boleh ??
"Boleh mbak, dengan senang hati mbak."
"Tapi pakai kain dulu mbak."
Oh, pakai kain
"Iya."
"Jadi pendek dulu mbak, baru kesana ken."
Sudah boleh bikin tamiang ??
"Sudah."
"Silahkan."
Tamiang dan penjor merupakan dekorasi khas budaya Bali. Biasanya Tamiang dan penjor dibuat untuk menghiasi setiap sudut bangunan di Bali pada setiap perayaan. Hal ini dilakukan untuk membuat sebuah perayaan semakin Semarak.
Caranya menggunakan semak ini untuk menjadi tali ya, pengikat.
"Janurnya"
Disini
. . . .eh patah
"Sini dulu."
Patah terus smat nya
Tamiang dan penjor dibuat menggunakan bahan bahan yang sederhana. Diantaranya janur dan kertas berwarna-warni sebagai penghias.
Nah ini sudah jadi ya Bu ya
Selain tamiang, biasanya masyarakat di sini juga membuat penjor kemudian dijadikan untuk dekorasi khususnya pada hari-hari besar, salah satunya Hari Natal.
Nanti mau dipasang dimana ini Pak ??
"Di depan gereja mbak."
Kita pasang sama-sama ya ??
"Ya."
Setelah itu kami memasang tamiang dan penjor bersama-sama di gereja.
Setiap hari, perayaan besar khususnya natal, warga desa Blimbingsari memasang penjor dan tamiang dengan sangat antusias.
Yeeee
Selamat Hari Natal
“Sama-sama.”
Video:
Foto:
Dimana bumi dipijak, disitu langit dijinjing... sesuai budaya lokal....
ReplyDeleteIdentitas keBalian yang Desa Blimbingsari realisasikan merupakan salah satu petunjuk terbaik bagi masa depan bangsa ini.
DeleteTerima kasih dan . . . .
Selamat Natal dan Tahun Baru 2019 bagi seluruh umat Kristiani di Planet Bumi (Buku Manusia).