Friday, January 11, 2019

Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 01

Silicon Valley, Amerika Serikat menjadi kiblat utama bagi para pendiri yang sebagian besar masih belia. Bahkan banyak yang berani untuk langsung membentuk perusahaan rintisan daripada bekerja dengan orang lain.
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 01

"Milenials-milenials Ini kan yang perlu itu pembinaan & pendampingan."
"Kalau kita bantu mereka sehingga mereka dapat inilah, kredibilitasnya itu. Iya kan, karena barangnya bagus, orang yang bikin itu pintar. Yang penting kesempatan tuh nggak ada, karena  enggak dibuka kan."

Perusahaan start-up atau rintisan kini bak daun di taman. Pertumbuhannya mulai menjamur di Indonesia. Mulai dari sektor jasa, marketplace, hingga yang paling populer saat ini sektor finansial teknologi yang bergerak di bidang keuangan.

Silicon Valley, Amerika Serikat menjadi kiblat utama bagi para pendiri yang sebagian besar masih belia. Bahkan banyak yang berani untuk langsung membentuk perusahaan rintisan daripada bekerja dengan orang lain.

Mengutip dari start-up ranking, Indonesia duduk di peringkat ke-4 dengan pertumbuhan start-up terbanyak di dunia. Menjadi yang paling pesat seantero asia tenggara dengan jumlah terakhir per November lalu sekitar 2.739 start up. Namun apa jaminan semua start-up tersebut dapat bertahan ditengah derasnya zaman. Inilah peran dan peluang yang diselami oleh deretan inkubator, maupun akselerator.

Artikel yang berhubungan:
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 02
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 03

Bermula dari kunjungan presiden Joko Widodo ke Silicon Valley tahun 2016, Plug n play tak segan membangun sarangnya di Indonesia untuk turut berperan nyata. Accelerator ini tak hanya sekedar menyediakan fasilitas dan darah segar senilai 50.000 dolar US atau sekitar 750 juta Rupiah per  start up, serta mentoring hingga pengawasan menyeluruh.

Peran accelerator memang sangat penting disini. Seberapa penting sih ??
Wesley Hadjono, managing director GK-PnP Indonesia,
"Startup-startup sekarang ini didominasi oleh milenials-milenials. Milenials-milenials itu, yang perlu itu: pembinaan, pendampingan, membantu mendorong akselerasi pertumbuhan mereka."

Tapi startup unicorn sekarang nggak pakai Accelerator loh waktu itu ??
"Iya, tapi kan untuk ke gojek, tokopedia, itu kan perlu waktu yang lebih lama. Yang kita harapkan adalah dalam waktu 123 tahun itu, bukan seperti gojek, bukan menjadi unicorn, tapi mereka menjadi suatu start-up yang sustainable, mempunyai bisnis modal yang kuat dan bisa tumbuh kedepannya untuk berpotensi jadi unicorn." 

Plug n Play memiliki kriteria tersendiri dalam memilih start-up yang akan dikawal. Melihat segi waktu dan pengalaman pendiri kreativitas menjadi kunci pilihan Accelerator ini. Seperti salah satu start-up yang bergerak di bidang finansial teknologi ini.

Adjie Wicaksana, CEO Halofina
"Halofina adalah sebuah aplikasi untuk membantu generasi milenial seperti kita untuk merencanakan keuangan dan merencanakan strategi investasi registrasi yang paling tepat buat kita masing-masing. Seperti halnya kita punya financial adviser sendiri, tapi ini dalam bentuk robot dan semuanya diakses di dalam handphone kita masing-masing. Jadi kalau plug n play memberikan banyak benefit juga sebenarnya buat Halofina. Pertama adalah kita mendapat inkubasi selama 3 bulan. Jadi kita diketemukan dengan mentor, kita juga dikasih workshop-workshop, dan di sisi lain juga kita dihubungkan dengan industri keuangan atau potential client yang bisa menjadi pengguna atau client dari Halofina."

Plug n Play mengklaim memiliki perlakuan berbeda dibanding kompetitornya. Meski membuka lebar start up di bidang apapun, namun plug n play berminat lebih banyak pada startup di bidang fintech, makanan, pertanian dan sustainability. Karenanya konsistensi bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar sangat penting untuk memfasilitasi kebutuhan dana maupun relasi anak-anak Didik mereka.

Kita sambil main ah.
"Boleh."
Biar seru
"Biar enggak kaku."
Saya juga enggak jago-jago banget nih.

Nah, mas kita sambil ngobrol-ngobrol yah
"Boleh."

Jadi pengen tahu, kan kalau misalnya seperti plug n play diperkuat oleh industry company. Emang seberapa besar sih peran mereka buat start-up-start up yang ada di dalam Accelerator plug n play sendiri ??
Stefanus Suharjono, investment & operation manager GK-PnP Indonesia
"Pertama mereka cari ide, bikin MVP. Terus habis MVP, mereka cuma ada di sekitarnya aja. Temen-temen dia yang pakai, apa enggak, cuma ada komunitas di daerah tertentu yang pakai. Tapi begitu kita ada industri masuk ke mereka, mereka bisa scale up, dalam arti mereka bisa mendapatkan revenue."

Pelanggan Plug and Play mengkalim 33 start up sudah menjadi binaan mereka yang terbagi dalam batch atau angkatan. Di bulan Januari, akselerator ini pun sudah menargetkan 10 hingga 15 perusahaan rintisan untuk masuk ke angkatan selanjutnya.

Untuk pembinaan, plug and play sudah menggandeng 14 mentor inti, 10 mentor kurikulum untuk memberikan workshop dan training, serta 2 senior Advisor yang siap memberikan saran strategis. 70 startup ditargetkan akan berada di bawah binaannya pada tahun 2019.

Ada 37 start up yang sekarang yang join ??
Wesley Hadjono, managing director GK-PnP Indonesia,
"Sekarang ini per batch kid, kita sudah melakukan 3 batch (angkatan) kan ya. Total itu sekitar 37,5."
"Mau going ada 50.
""Kita sekarang lagi recruiting, lagi sourching untuk start up batch 4."
Batch 4. Berarti sekarang lagi nambah sekitar 50
"Ya, sampai 50 lah."
Ok, nah gimana caranya maintain hubungan kepada start-up sebanyak itu ??
"Kita ada yang mentor network-nya. Jadi mentor-mentor dari luar yang merupakan domain expert mempunyai passion untuk membantu start-up, membina start-up, itu yang kita menjalin kerjasama. Kita enggak gaji mereka, tapi mereka mau membantu mentoring startup-startup ini, out off passion nya mereka."

Dalam semua investment kita, kita invest di entrepreneur yang kita percaya. This guy, with our money, with our network can be the number one.


Video:







Foto:


Silicon Valley, Amerika Serikat menjadi kiblat utama bagi para pendiri yang sebagian besar masih belia. Bahkan banyak yang berani untuk langsung membentuk perusahaan rintisan daripada bekerja dengan orang lain.
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 01

Silicon Valley, Amerika Serikat menjadi kiblat utama bagi para pendiri yang sebagian besar masih belia. Bahkan banyak yang berani untuk langsung membentuk perusahaan rintisan daripada bekerja dengan orang lain.
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 01

Silicon Valley, Amerika Serikat menjadi kiblat utama bagi para pendiri yang sebagian besar masih belia. Bahkan banyak yang berani untuk langsung membentuk perusahaan rintisan daripada bekerja dengan orang lain.
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 01

Silicon Valley, Amerika Serikat menjadi kiblat utama bagi para pendiri yang sebagian besar masih belia. Bahkan banyak yang berani untuk langsung membentuk perusahaan rintisan daripada bekerja dengan orang lain.
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 01

Silicon Valley, Amerika Serikat menjadi kiblat utama bagi para pendiri yang sebagian besar masih belia. Bahkan banyak yang berani untuk langsung membentuk perusahaan rintisan daripada bekerja dengan orang lain.
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 01

Silicon Valley, Amerika Serikat menjadi kiblat utama bagi para pendiri yang sebagian besar masih belia. Bahkan banyak yang berani untuk langsung membentuk perusahaan rintisan daripada bekerja dengan orang lain.
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 01

Silicon Valley, Amerika Serikat menjadi kiblat utama bagi para pendiri yang sebagian besar masih belia. Bahkan banyak yang berani untuk langsung membentuk perusahaan rintisan daripada bekerja dengan orang lain.
Tren Bisnis Online Di Indonesia Berkiblat Pada Silicon Valley 01


No comments:

Post a Comment

Labels

ABC News (1) ABRI (1) Aceh (1) Alat Musik (1) Amerika (1) Amerika Serikat (5) Ancol (1) Antara (2) Automo (1) Ayam (1) Bahan Bakar (1) Bakso Tahu (1) Bali (5) Bambu (1) Bandung (1) Banggai (1) Bangkrut (1) Banjir (2) Banten (1) Batagor (1) Bedah Editorial (2) Bekasi (1) Belanda (1) Belgia (1) Bencana (2) Bengkulu (1) Berau (2) Berburu (2) Berita Satu (2) Bisnis Online (9) Blitar (1) Blogspot (2) Bosnia (1) Boyolali (1) Budaya (6) Bukit (1) Buras (1) Burung (2) California (1) Chester Bennington (4) Ciamis (1) Cikarang (1) Cina (1) CNN Indonesia (12) Daily Mail (1) Dayak (1) Demo (1) Desa (7) Desa Blimbingsari (4) DPR (1) Drone (1) Ekosistem Laut (1) Eropa (1) Facebook (5) Garut (1) Gema Tanjung (1) Gempa (2) Gereja (2) Gereja Katedral (1) Go Food (1) Goa Lawa (1) GoJek (1) Google + (1) Grab (2) Gurita (8) Guru (1) HipCar (2) How to (1) Ikan (5) Ikan Kakap (1) Ikan Koi (1) Ikan Paus (3) Iklan (4) Indosiar (1) iNews (1) iNews TV (3) Inggris (1) Instagram (1) Jakarta (1) Jakarta Barat (1) Jakarta Utara (1) Jalak (2) Jalak Bali (1) Jawa (3) Jawa Barat (7) Jawa Tengah (5) Jawa Timur (15) Jember (1) Jepara (1) Junjung Biru (1) Kalimantan (5) Kalimantan Selatan (1) Kalimantan Tengah (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (1) Kampung Wisata (1) Karawang (1) Kaur (1) Kebumen (1) Kediri (1) Kemerdekaan (10) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (6) Kepulauan Selayar (3) Kerajinan (1) Kesenian (1) Kisah Hidup (1) Klaten (2) Kolaka (1) Kolonialisme (3) Kompas TV (10) Kompetisi (1) Konsumen (1) Kopi (1) Koran (2) Korea (1) Korea Selatan (1) Korea Utara (1) KPK (2) Kroasia (1) KTP elektronik (1) Kudus (1) Kuliner (3) Lamalera (2) Lebaran (1) Lembata (6) Linkin Park (4) Lion Air (1) Lippo Group (4) Liputan 6 (2) Listrik (3) Lombok (1) Los Angeles (1) Madiun (2) Madura (1) Malang (2) Malinau (1) Maluku (1) Maratua (2) Martapura (1) Meikarta (11) Melukis (1) Metro TV (34) MNCTV (2) Mobil (5) Mochtar Riady (3) Mogok (1) Monas (1) Motor (3) Museum (2) Musik (2) Muslim (1) Nabire (1) Nasi (2) Nasi Gegog (2) Natal (10) Net TV (16) Nugget (1) Nusa Tenggara Timur (8) NY Daily News (1) Nyonya Meneer (8) Onny Arifin Yuwono (2) Palangka Raya (1) Palembang (2) Pangandaran (2) PanMunJom (1) Pantai (3) Pantai Tamban (2) Papua (1) Pare-Pare (1) Pariwisata (4) Pasar (1) Pelabuhan Ulele (1) Pendidikan (1) Penerbangan (1) Pengemis (1) Pesawat (1) Pidato (1) Pisang (3) Pohon (1) Polandia (1) Polisi (2) Ponorogo (1) Pulau (2) Pulau Nasi (1) Purbalingga (1) Ragam Indonesia (2) Restoran (1) Robot (1) Samarinda (1) Sampah (1) Sariwangi (2) Sastra (1) SCTV (3) Sea World (1) Sejarah (5) Sekolah Dasar (1) Selokan (1) Semarang (1) Sepatu (1) Si Bolang (1) Sin City (1) Singapura (1) Solo (2) SPLU (6) Stockholm (1) Suku (1) Sulawesi (4) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Sungai (1) Surabaya (2) Swedia (1) Tabanan (1) Tahu (1) Tahu Goreng (1) Taipei (1) Taiwan (1) Takabonerate (1) Taman Kanak-Kanak (1) Tangerang (1) Tanjung Papurna (1) Tegal (1) Telepon (1) Tempo (2) Timlo TV (1) Tradisi (2) Trans 7 (7) Trenggalek (1) Tsunami (2) Tukang Pijat (2) TV One (1) Twitter (1) Universitas Indonesia (1) VOA Indonesia (3) Waduk (1) Warung (1) Washington (1) Wawancara (4) Website (13) Yogyakarta (2) Zagreb (1)