Uniknya budaya Suku dayak di Desa Pampang, Samarinda |
Roro Mira, finalis CJA Balikpapan
Ada banyak cara mempertahankan budaya tanah air. Nah dibelakang saya ini itu adalah rumah lamin adat pemuntawai yang berada di desa budaya Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur.
Bagi suku dayak, Lamin Adat adalah pemersatu seluruh kegiatan yang ada hubungannya dengan adat dilakukan disini.
Laing Along, ketua kesenian Pampang, “Sebagai pemersatu kita di dalam masyarakat. Tidak saja di dalam masyarakat kita sendiri tapi sarana kita untuk bertemu. Satu dengan yang lainnya, bagi yang datang dari luar, sanak saudara kita atau tamu-tamu kita yang datang dari tempat lain.”
Rumah ini khas dengan ukirannya. Dalam bahasa dayak, ukiran atau motif disebut kalung, artinya warna-warni. Warna-warni tersebut menggambarkan perbedaan. Selain itu kita juga bisa menyewa pakaian khas dayak, hanya dengna membayar 20 ribu rupiah, seperti yang saya pakai ini. Tara. . . .
Di halaman lamin adat juga terdapat berbagai kios yang menjual berbagai kerajinan adat Kalimantan.
Desa budaya Pampang dibuka sejak pukul 9 pagi hingga 5 sore. Pengunjung yang datang wajib memiliki tiket masuk sebesar 5.000 rupiah untuk hari senin hingga sabtu. Sementara untuk hari minggu, wisatawan yang datang harus membayar 25 ribu rupiah. Harga tersebut sudah termasuk tiket untuk menyaksikan khas tarian suku dayak.
Jika anda ke Samarinda, pastikan desa budaya pampang menjadi destinasi wajib anda. Saya Roro Mira dan juru kamera, Budi, melaporkan dari Samarinda.
Video:
Foto:
Uniknya budaya Suku dayak di Desa Pampang, Samarinda |
Uniknya budaya Suku dayak di Desa Pampang, Samarinda |
Uniknya budaya Suku dayak di Desa Pampang, Samarinda |
Uniknya budaya Suku dayak di Desa Pampang, Samarinda |
Uniknya budaya Suku dayak di Desa Pampang, Samarinda |
Uniknya budaya Suku dayak di Desa Pampang, Samarinda |
No comments:
Post a Comment