Saturday, November 3, 2018

Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit Karena Kurang Inovatif

Pengadilan Negeri Semarang pada kamis pekan lalu menyatakan produsen jamu legendaris Nyonya Meneer pailit. Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso karena terbukti tidak sanggup membayar hutang.
Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit Karena Kurang Inovatif

Slogan Nyonya Meneer
“Keterbatasan bisa memicu motivasi. Keprihatinan dapat memicu kreativitas.”

PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit oleh majelis hakim pengadilan negeri Semarang. Perusahaan jamu yang sudah berdiri sejak 1919 ini dinilai kalah bersaing dengan perusahaan jamu yang lebih inovatif.

Pengadilan Negeri Semarang pada kamis pekan lalu menyatakan produsen jamu legendaris Nyonya Meneer pailit. Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso karena terbukti tidak sanggup membayar hutang.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro menilai Nyonya Meneer tergilas persaingan ditengah arus perubahan belanja maupun konsumsi masyarakat Indonesia. Menurutnya telah terjadi perubahan pola pengembangan bisnis industri jamu. Bambang mengungkapkan perusahaan jamu lain justru mendulang untung besar karena mampu berinovasi di era yang serba digital.

Bambang Brodjonegoro, menteri perencanaan pembangunan nasional / Bappenas, “Perusahaan yang bisa bertahan adalah perusahaan yang bisa adaptif terhadap perubahan teknologi, perubahan zaman, perubahan lifestyle dan perubahan demand. Ya, demand itu bisa berubah dari waktu ke waktu.”

Pengamat pasar modal PT Samuel Sekuritas Indonesia, Mohammad Al Fatih menilai pailitnya produsen jamu PT Nyonya Meneer lantaran pengelolaan manajemen yang kurang baik. Sebab jika melihat perusahaan jamu yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, PT Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Sido kinerjanya hingga kini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Muhamad Alfatih, Analisis Pasar Modal PT. Samuel Sekuritas Indonesia, “Lebih ke mis manajemen sih kalau menurut saya. Gitu ya dan barang kali juga jangan-jangan ada kisruh di dalam perusahaan tersebut yang kita nggak tahu. Barang kali ya.”

Dalam kasus hutang perusahaan yang berdiri sejak 1919 ini digugat pailit karena memiliki sejumlah sangkutan kepada 35 kreditur mencapai 89 miliar rupiah. Untuk membayar utang kepada kreditur, aset Nyonya Meneer akan dijual dengan cara dilelang. Tim liputan Metro TV


Video:





Foto:


Pengadilan Negeri Semarang pada kamis pekan lalu menyatakan produsen jamu legendaris Nyonya Meneer pailit. Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso karena terbukti tidak sanggup membayar hutang.
Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit Karena Kurang Inovatif

Pengadilan Negeri Semarang pada kamis pekan lalu menyatakan produsen jamu legendaris Nyonya Meneer pailit. Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso karena terbukti tidak sanggup membayar hutang.
Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit Karena Kurang Inovatif

Pengadilan Negeri Semarang pada kamis pekan lalu menyatakan produsen jamu legendaris Nyonya Meneer pailit. Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso karena terbukti tidak sanggup membayar hutang.
Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit Karena Kurang Inovatif






No comments:

Post a Comment

Labels

ABC News (1) ABRI (1) Aceh (1) Alat Musik (1) Amerika (1) Amerika Serikat (5) Ancol (1) Antara (2) Automo (1) Ayam (1) Bahan Bakar (1) Bakso Tahu (1) Bali (5) Bambu (1) Bandung (1) Banggai (1) Bangkrut (1) Banjir (2) Banten (1) Batagor (1) Bedah Editorial (2) Bekasi (1) Belanda (1) Belgia (1) Bencana (2) Bengkulu (1) Berau (2) Berburu (2) Berita Satu (2) Bisnis Online (9) Blitar (1) Blogspot (2) Bosnia (1) Boyolali (1) Budaya (6) Bukit (1) Buras (1) Burung (2) California (1) Chester Bennington (4) Ciamis (1) Cikarang (1) Cina (1) CNN Indonesia (12) Daily Mail (1) Dayak (1) Demo (1) Desa (7) Desa Blimbingsari (4) DPR (1) Drone (1) Ekosistem Laut (1) Eropa (1) Facebook (5) Garut (1) Gema Tanjung (1) Gempa (2) Gereja (2) Gereja Katedral (1) Go Food (1) Goa Lawa (1) GoJek (1) Google + (1) Grab (2) Gurita (8) Guru (1) HipCar (2) How to (1) Ikan (5) Ikan Kakap (1) Ikan Koi (1) Ikan Paus (3) Iklan (4) Indosiar (1) iNews (1) iNews TV (3) Inggris (1) Instagram (1) Jakarta (1) Jakarta Barat (1) Jakarta Utara (1) Jalak (2) Jalak Bali (1) Jawa (3) Jawa Barat (7) Jawa Tengah (5) Jawa Timur (15) Jember (1) Jepara (1) Junjung Biru (1) Kalimantan (5) Kalimantan Selatan (1) Kalimantan Tengah (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (1) Kampung Wisata (1) Karawang (1) Kaur (1) Kebumen (1) Kediri (1) Kemerdekaan (10) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (6) Kepulauan Selayar (3) Kerajinan (1) Kesenian (1) Kisah Hidup (1) Klaten (2) Kolaka (1) Kolonialisme (3) Kompas TV (10) Kompetisi (1) Konsumen (1) Kopi (1) Koran (2) Korea (1) Korea Selatan (1) Korea Utara (1) KPK (2) Kroasia (1) KTP elektronik (1) Kudus (1) Kuliner (3) Lamalera (2) Lebaran (1) Lembata (6) Linkin Park (4) Lion Air (1) Lippo Group (4) Liputan 6 (2) Listrik (3) Lombok (1) Los Angeles (1) Madiun (2) Madura (1) Malang (2) Malinau (1) Maluku (1) Maratua (2) Martapura (1) Meikarta (11) Melukis (1) Metro TV (34) MNCTV (2) Mobil (5) Mochtar Riady (3) Mogok (1) Monas (1) Motor (3) Museum (2) Musik (2) Muslim (1) Nabire (1) Nasi (2) Nasi Gegog (2) Natal (10) Net TV (16) Nugget (1) Nusa Tenggara Timur (8) NY Daily News (1) Nyonya Meneer (8) Onny Arifin Yuwono (2) Palangka Raya (1) Palembang (2) Pangandaran (2) PanMunJom (1) Pantai (3) Pantai Tamban (2) Papua (1) Pare-Pare (1) Pariwisata (4) Pasar (1) Pelabuhan Ulele (1) Pendidikan (1) Penerbangan (1) Pengemis (1) Pesawat (1) Pidato (1) Pisang (3) Pohon (1) Polandia (1) Polisi (2) Ponorogo (1) Pulau (2) Pulau Nasi (1) Purbalingga (1) Ragam Indonesia (2) Restoran (1) Robot (1) Samarinda (1) Sampah (1) Sariwangi (2) Sastra (1) SCTV (3) Sea World (1) Sejarah (5) Sekolah Dasar (1) Selokan (1) Semarang (1) Sepatu (1) Si Bolang (1) Sin City (1) Singapura (1) Solo (2) SPLU (6) Stockholm (1) Suku (1) Sulawesi (4) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Sungai (1) Surabaya (2) Swedia (1) Tabanan (1) Tahu (1) Tahu Goreng (1) Taipei (1) Taiwan (1) Takabonerate (1) Taman Kanak-Kanak (1) Tangerang (1) Tanjung Papurna (1) Tegal (1) Telepon (1) Tempo (2) Timlo TV (1) Tradisi (2) Trans 7 (7) Trenggalek (1) Tsunami (2) Tukang Pijat (2) TV One (1) Twitter (1) Universitas Indonesia (1) VOA Indonesia (3) Waduk (1) Warung (1) Washington (1) Wawancara (4) Website (13) Yogyakarta (2) Zagreb (1)