SELAYAR "Purnama Di Bissorang"

SELAYAR "Purnama Di Bissorang"

Kepulauan Selayar belum begitu mengenal Dusun Bissorang, tapi yang perlu diketahui bahwa di Dusun Bissorang ada tempat menarik yang perlu juga kita kunjungi, udaranya yang dingin.

Karena dibangun diatas bukit maka konstruksi bangun mengikuti Kontur tanah. Tiang rumah bagian belakang dibuat tinggi biar menyeimbangkan tinggi datar bagian muka rumah. Namun tiang yang dipasang hampir tdk semuanya lurus, bengkok namun setiap rumah tetap saja kokoh.. Ke Selayar wajib datangi kampung ini.

Bissorang adalah sebuah perkampungan di DESA Bonea Timur Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar yang memiliki keunikan tersendiri. Perkampungan Bissorang terletak diatas Batu Karst yang sekelilingnya dikelilingi Jurang Terjal dan hanya memiliki satu akses masuk. Dari Bissorang kita bisa memandang keindahan pantai Timur kepulauan selayar. Kita bisa menyaksikan purnama penuh dari ketinggian.

Pada gelap yang kemarin, terselip senyum menawan yang indah. Lama tak nampak, menawan mengambang di sana. Jelas, juga mata yang purnama, senyum tawa juga yang masih sama. Seperti waktu dulu, seperti ketika aku benar-benar bersebelahan dengan kamu. Kamu yang aku sebut Purnama. Kamu aku sebut pada tidur subuh hari ini. Mimpi yang kutunggu. Membawa aku bertemu dengan Purnama.

Purnama ketika itu bersama, menjemputku hingga perlahan. Kangen tapi tak lama. Aku pulang. Aku diantar dan dijemput lagi. Terenyuh seluruh isi hati. Dia tak mampu aku sentuh. Asam masih menggantung, kurelakan engkau Purnama. Menebar malam harumkan dada. Wahai saya rindu semalam. Tak kunjung tiba haluan semalam. Rinduku kelam, kasih tak datang. Rinduku pulang tak jua datang. Akhirnya ku pulang setengah kehujanan.

Malam duluan, hasil tak datang. Kini ku katakan pada rumput di ladang. Kini malam tak akan segera menggenang. Tolong, sampaikan salamku Sayang ku. Datang sedikit bercerita, rindu semalam.

Pada gelap yang kemarin, terselip senyum menawan yang indah. Lama tak nampak, menawan mengambang di sana. Jelas juga mata yang purnama, serta tawa juga yang masih sama seperti waktu dulu, seperti waktu aku benar-benar bersebelahan dengan kamu. Kamu yang aku sebut Purnama, kamu aku sebut pada tidus sebelum hari ini. Mimpi yang menjemputku membawaku bertemu dengna purnama. Purnama ketika itu bersama, menjemputku hingga perlahan. Hangat, tapi tak lama. Aku pulang Aku diantar nanti, dijemput lagi.

Terenyuh seluruh isi hati. Dia tak mampu aku sentuh. Asam masih menggantung, kurelakan engkau Purnama. Menebar malam harumkan dada. Wahai sayang rindu semalam. Kunjung tiba haluan semalam. Rinduku kelam, kasih tak datang. Rindu ku pulang, tak jua berpandang.

Akhirnya ku pulang setelah kehujanan. Malam juang hasil tak datang. Kini ku katakan pada rumput kehujanan. Ini malam tak akan segera menggenang. Tolong sampaikan salamku dalam sejuta cerita. Rindu semalam.


Video: