Wednesday, September 26, 2018

Seorang supir Gojek yang ternyata orang tua Kaya. Tapi . . . .

“Kamu sedih ya ?? Mamah tidak bisa dateng.”  Dan kadang saya senang sekali bisa menghubungkan kebahagiaan.  Kemudian ada juga interaksi dengan kota, panas, hujan, sesama.
Seorang supir Gojek yang ternyata orang tua Kaya. Tapi . . . .

Buat saya, interaksi paling jujur adalah interaksi antara supir dan penumpang. Basis interaksinya sederhana, supir antar, penumpang bayar. Namun di setiap perjalanan terjalin interaksi istimewa. Untuk mengerti dan dimengerti.
“Ya, enggak usah pake turun segala mas. Saya masih kuat kok.”
Enggak apa-apa Pak, daripada jomplang.
“Ya.”
“Baik bu, baik. Terima kasih.”
“Siap nak.”
“Ok, kita sudah sampai.”
“Kamu sedih ya ?? Mamah tidak bisa dateng.”
Dan kadang saya senang sekali bisa menghubungkan kebahagiaan.
Kemudian ada juga interaksi dengan kota, panas, hujan, sesama.

“Pak, enggak ada jalan lain apa. Ini saya telat loh Pak.”
Kita coba jalan tikus neng
“Terserah bapak aja deh.”
“Heh, bau banget lagi.”
“Pak. Jalan tikus sih jalan tikus. Tapi enggak sekecil ini juga sih.”
Iya, maaf neng.
“Aduh bapak, ini sakit banget pak. Ini buat orang, bukan buat motor.”

Oh bapak, bawa obatnya.
“Iya.”
Terima kasih banyak.
Pak, istirahat dulu yah. Mari, mari, mari masuk.
Silahkan diminum Pak.
“Terima kasih.”

Saya sering lupa rasanya diremehkan, dikasihani, dan dengan tulus dimengerti.

Iya Pak. Yang perlu bapak ketahui bukan arahan bapak, performance kita. Tahun kemarin itu, kurang baik.
Iya Pak, yang saya ketahui itu kenaikannya sampai 60 %.

Sudah terlalu lama saya duduk dikelilingi hubungan yang berasaskan kepentingan. Interaksi yang berbasis kerakusan.
Hah, sudah lama sekali.

Video:




Foto:


“Kamu sedih ya ?? Mamah tidak bisa dateng.”  Dan kadang saya senang sekali bisa menghubungkan kebahagiaan.  Kemudian ada juga interaksi dengan kota, panas, hujan, sesama.
Seorang supir Gojek yang ternyata orang tua Kaya. Tapi . . . .

“Kamu sedih ya ?? Mamah tidak bisa dateng.”  Dan kadang saya senang sekali bisa menghubungkan kebahagiaan.  Kemudian ada juga interaksi dengan kota, panas, hujan, sesama.
Seorang supir Gojek yang ternyata orang tua Kaya. Tapi . . . .

“Kamu sedih ya ?? Mamah tidak bisa dateng.”  Dan kadang saya senang sekali bisa menghubungkan kebahagiaan.  Kemudian ada juga interaksi dengan kota, panas, hujan, sesama.
Seorang supir Gojek yang ternyata orang tua Kaya. Tapi . . . .

“Kamu sedih ya ?? Mamah tidak bisa dateng.”  Dan kadang saya senang sekali bisa menghubungkan kebahagiaan.  Kemudian ada juga interaksi dengan kota, panas, hujan, sesama.
Seorang supir Gojek yang ternyata orang tua Kaya. Tapi . . . .



No comments:

Post a Comment

Labels

ABC News (1) ABRI (1) Aceh (1) Alat Musik (1) Amerika (1) Amerika Serikat (5) Ancol (1) Antara (2) Automo (1) Ayam (1) Bahan Bakar (1) Bakso Tahu (1) Bali (5) Bambu (1) Bandung (1) Banggai (1) Bangkrut (1) Banjir (2) Banten (1) Batagor (1) Bedah Editorial (2) Bekasi (1) Belanda (1) Belgia (1) Bencana (2) Bengkulu (1) Berau (2) Berburu (2) Berita Satu (2) Bisnis Online (9) Blitar (1) Blogspot (2) Bosnia (1) Boyolali (1) Budaya (6) Bukit (1) Buras (1) Burung (2) California (1) Chester Bennington (4) Ciamis (1) Cikarang (1) Cina (1) CNN Indonesia (12) Daily Mail (1) Dayak (1) Demo (1) Desa (7) Desa Blimbingsari (4) DPR (1) Drone (1) Ekosistem Laut (1) Eropa (1) Facebook (5) Garut (1) Gema Tanjung (1) Gempa (2) Gereja (2) Gereja Katedral (1) Go Food (1) Goa Lawa (1) GoJek (1) Google + (1) Grab (2) Gurita (8) Guru (1) HipCar (2) How to (1) Ikan (5) Ikan Kakap (1) Ikan Koi (1) Ikan Paus (3) Iklan (4) Indosiar (1) iNews (1) iNews TV (3) Inggris (1) Instagram (1) Jakarta (1) Jakarta Barat (1) Jakarta Utara (1) Jalak (2) Jalak Bali (1) Jawa (3) Jawa Barat (7) Jawa Tengah (5) Jawa Timur (15) Jember (1) Jepara (1) Junjung Biru (1) Kalimantan (5) Kalimantan Selatan (1) Kalimantan Tengah (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (1) Kampung Wisata (1) Karawang (1) Kaur (1) Kebumen (1) Kediri (1) Kemerdekaan (10) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (6) Kepulauan Selayar (3) Kerajinan (1) Kesenian (1) Kisah Hidup (1) Klaten (2) Kolaka (1) Kolonialisme (3) Kompas TV (10) Kompetisi (1) Konsumen (1) Kopi (1) Koran (2) Korea (1) Korea Selatan (1) Korea Utara (1) KPK (2) Kroasia (1) KTP elektronik (1) Kudus (1) Kuliner (3) Lamalera (2) Lebaran (1) Lembata (6) Linkin Park (4) Lion Air (1) Lippo Group (4) Liputan 6 (2) Listrik (3) Lombok (1) Los Angeles (1) Madiun (2) Madura (1) Malang (2) Malinau (1) Maluku (1) Maratua (2) Martapura (1) Meikarta (11) Melukis (1) Metro TV (34) MNCTV (2) Mobil (5) Mochtar Riady (3) Mogok (1) Monas (1) Motor (3) Museum (2) Musik (2) Muslim (1) Nabire (1) Nasi (2) Nasi Gegog (2) Natal (10) Net TV (16) Nugget (1) Nusa Tenggara Timur (8) NY Daily News (1) Nyonya Meneer (8) Onny Arifin Yuwono (2) Palangka Raya (1) Palembang (2) Pangandaran (2) PanMunJom (1) Pantai (3) Pantai Tamban (2) Papua (1) Pare-Pare (1) Pariwisata (4) Pasar (1) Pelabuhan Ulele (1) Pendidikan (1) Penerbangan (1) Pengemis (1) Pesawat (1) Pidato (1) Pisang (3) Pohon (1) Polandia (1) Polisi (2) Ponorogo (1) Pulau (2) Pulau Nasi (1) Purbalingga (1) Ragam Indonesia (2) Restoran (1) Robot (1) Samarinda (1) Sampah (1) Sariwangi (2) Sastra (1) SCTV (3) Sea World (1) Sejarah (5) Sekolah Dasar (1) Selokan (1) Semarang (1) Sepatu (1) Si Bolang (1) Sin City (1) Singapura (1) Solo (2) SPLU (6) Stockholm (1) Suku (1) Sulawesi (4) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Sungai (1) Surabaya (2) Swedia (1) Tabanan (1) Tahu (1) Tahu Goreng (1) Taipei (1) Taiwan (1) Takabonerate (1) Taman Kanak-Kanak (1) Tangerang (1) Tanjung Papurna (1) Tegal (1) Telepon (1) Tempo (2) Timlo TV (1) Tradisi (2) Trans 7 (7) Trenggalek (1) Tsunami (2) Tukang Pijat (2) TV One (1) Twitter (1) Universitas Indonesia (1) VOA Indonesia (3) Waduk (1) Warung (1) Washington (1) Wawancara (4) Website (13) Yogyakarta (2) Zagreb (1)