Ahmad Nizar mengelola Warung Indonesia di Stockholm, Swedia |
Mencari warung dengan cita rasa khas Indonesia di negara Eropa, seperti Swedia bukan perkara mudah. Tapi untuk di Stockholm, kini telah berdiri satu resto dengan cita rasa khas tanah air, namun bisa juga dinikmati dengan warga lokal, bernama warung Stockholm.
Berada di Langholmsgatan, warung stockholm ini didirikan oleh seorang chef asal Surabaya, bernama Ahmad Nizar. Pria yang telah 20 tahun tinggal di negara Skandinavia itu memadukan cita rasa tanah air dengan makanan lokal.
Juli Hantoro, jurnalis tempo, “Berada di Stockholm, saya berada di salah satu warung makan khas Indonesia yang baru saja dibuka 4 bulan. Namanya adalah warung Indonesia. Mari kita masuk.”
Salah satunya adalah rendang dari daging rusa. Nizar mengatakan, ide restoran ini adalah untuk menghadirkan rasa rindu bagi para warga Indonesia, sekaligus memperkenalkan kuliner tanah air ke Swedia.
Saat kami mengunjungi restoran ini, kami bertemu dengan satu rombongan Swedia keturunan Indonesia yang tengah bersantap disana. Salah satunya adalah Suryadi, 75 tahun. Suryadi boleh dibilang orang Indonesia yang menghuni Stockholm paling lama. Ia sempat menjadi exhil, setelah dilarang pulang ke Indonesia saat Orde Baru.
Pria yang menikahi wanita Swedia itu kerap berkunjung ke Warung Stockholm sekedar untuk bernostalgia dengan kuliner tanah air. Salah satu yang digemari disini adalah gado-gado. Gado-gado diberi nama four season ini tidak menggunakan sayuran seperti kangkung, kacang panjang, bayam, dan toge, melainkan menggunakan sayuran yang dipetik langsung dari hutan.
Nizar mengatakan, sayuran hutan itu aman dikonsumsi dan enak. Meski sayurannya adalah sayuran hutan, tapi saus kacangnya tetap berasa gado-gado, ditambah dengan tempe dan tahu. Nizar mengatakan tempe dan tahu itu sudah merupakan produksi lokal. Jadi, jika kangen dengan masakan Indonesia saat berada di Stockholm, kenapa tidak mampir di restoran yang dikelola Nizar ini. Selain bisa menikmati kulinernya, kita juga bisa bertemu dengan warga keturunan Indonesia di sana.
Suryadi, warga negara Swedia keturunan Indonesia, “Jadi saya paling tua disini. Umur saya sudah 85.”
Tapi lalu macet disini. Lalu ada larangan untuk kembali ke Indonesia saat itu yah ?? “Yah artinya saya sudah lama bisa meninjau Indonesia.” 28 Mei 2017.
Video:
Foto:
Ahmad Nizar mengelola Warung Indonesia di Stockholm, Swedia |
Ahmad Nizar mengelola Warung Indonesia di Stockholm, Swedia |
No comments:
Post a Comment